Sajak Maaf 1
Oleh : Azizah Nur fitriana
Ayah,
Maafkan anakmu bila sampai saat ini
Belum menjadi seperti arti namaku
Ibu,
Maafkan anakmu bila selama ini
Masih sering aku menetes luka di bilik hatimu
Sajak Maaf 2
Oleh : Azizah Nur Fitriana
Ayah, ibu
Maafkan anakmu melontar kata kasar
Menyayat hatimu
Ayah, ibu
Bukalah pintu maaf
Berikan aku doa dan cinta
Untuk aku agar aku
Tegar menjalani hidup ini
Sajak maaf ini
Teruntuk ayah dan ibuku
Waktu adalah titisan cahaya
Oleh : Azizah Nur Fitriana
Daundaun dan pohon jambu
Adalah lukisan masa kecilku
Dan waktu adalah titisan cahaya
Diranting-ranting kelembaban
Ditanah ini, usia adalah lebah-lebah
Yang mengukir sarang,walau masih
Terlalu dini untuk mencabik sehelai kertas
Dan aku pun resah puisiku tak
Mengetahui bait permulaannya.
Jika waktu telah usai
Oleh : Azizah Nur Fitriana
Harta, saudara, kerabat hanya sementara
Amal, akhlak mulia dan iman
Yang sejati di diri manusia
Jika waktu telah usai
Siapkah kita menghadapi
Mautkan menghamili kita
Kita kan meninggalkan dunia
Untuk selamanya
Sketsa KONTAN
27 November 2011
Penulis adalah mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia UNIMED sedang bergiat di komunitas tanpa nama
Andai saja,
Oleh : Azizah Nur Fitriana
Andai saja hati ini bisa bicara
langsung tepat ke hatinya
tak kan ada Tanya
dan kecurigaan lagi
lihatlah hati ini…
betapa bahagia tanpa ada
kata kekasih
Sketsa Kontan
Fb , 19 desember 2011
Dalam Sajak
Oleh : Azizah Nur Fitriana
Dalam sajak aku berkata
Dalam sajak aku bicara
Dalam sajak aku bercerita
Dalam sajak aku bermanja
Dalam sajak aku bertakhta
Dalam sajak aku merasa
Dalam sajak aku mengiba
Dalam sajak aku mencoba
Dalam sajak aku mencipta
Katademikata yang bermakna
Dalam sajaksajak itu
Aku tafakkur merenung
Hidup nan penuh bilur
Menghantam tanpa alur
Hingga aku rembab sungkur
Sketsa Kontan
Syair kehidupan, 20 Desember 2011
Dalam kelam aku menanti
Oleh : Azizah Nur Fitriana
Dalam
kelam aku menanti sajaksajakmu tenangkan ruh dan jiwa ku.Dan dalam
sajaksajak itu aku tafakkur merenung hidup nan penuh bilur menghantam
tanpa alur hingga aku rembab sungkur .”jangan pernah berkata mundur tetaplah selalu tafakkur semoga menjadi penyair termahsyur.” Aku tak hendak semua itu aku hanya melepaskan sesakan kata di jiwa tanpa pernah ingin seperti yang kau lantunkan.
Sketsa Kontan
Berandaku, 20 Desember 2011
Kematian
Oleh : Azizah Nur Fitriana
Jika berbicara tentang kematian
Mungkin tak ada jiwa yang bahagia
Kematian adalah mutlak
di alami setiap insan
bernyawa di alam semesta
Kematian adalah kabar duka
Teramat dalam luka meraja
Sketsa Kontan
Alam imanajinasi, 23 Desember 2011
*Penulis
adalah mahasiswa FBS Universitas Negeri Medan jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan saat ini bergiat dalam Komunitas Tanpa Nama ( KONTAN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar