Biografi hati
Oleh
: Azizah Nur Fitriana
“hati wanita selalu
menyimpan kabut yang menyembunyikan catatan kusam kelelahan kami”
Begitulah , kamupun menyingkap kecemasan yang telah lama
kamu bungkus
Dalam malammalam yang semakin melonggok
Dan setiap kali langit memecat
Kamu berdiri di beranda rumah memusnahkan kerinduankerinduan
Yang sama sekali belum kamu pahami
“dan hatiku, coba
lihat hatiku. Apakah ada jejak kabut
Apakah ada catatan
suram kelelahan kalian. Bahkan hatiku sendiri
Telah hambar dari
kekalahan meupun kemenangan”
Kamu pun akhirnya lelah, dan membenahi kembali
Kecemasankecemasan itu. Menyimpan lagi dalam peti
Yang terletak di belantara dadamu
Tapi hatimu masih mendirikan jembatan ke arah hatiku
Tapi hatimu bak setangkup pertanyaan yang membeban hatiku
“baiklah kalau begitu,
biarkan hatikku dan hatimu membaur
Kemudian bersama-sama
mengulas apa saja
Yang memang perlu di
ulas. Hatiku-hatimu biar hanyut
Dalam genggaman cerita
yang gersang”
Sketsa KONTAN
27 November 2011
Kematian bernada indah
Oleh
: Azizah Nur Fitriana
Jika gerimis memanggil, aku kan bergegas
Ke arah pijar-pijar, duduk bersila
Dan mulai menyingkap helaian kertas
Gerimis yang saat ini ku mengerti
Selaksa kematian bernada indah mengejekku
Dimana aku yang masih duduk terlamun
Kembali mengkhayalkan apa yang belum
Kutulis untuk syair puisiku
Sketsa KONTAN, 27 November 2011
Taubat sang durjana
Oleh
: Azizah nur fitriana
Telah kudustai hatiku
Telah kuzalimi jiwaku
Telah kugadaikan diriku pada dosa dan maksiat kepada Mu
ya allah , besar sudah
bencanaku
berlebihan sudah
keburukan, keadaanku
rendah sangat amalanku
berat sungguh
belenggu;angan-angan panjang
telah menahan manfaat
dariku
dunia dengan tipuannya telah memperdayaku
dan diriku ( telah terpedaya ) karena ulahnya
dank arena kealpaanku
kasihi daku ya allah,
ampunilah dosa dan kesalahanku
beri kesempatan untukku bertobat
menghapus segala khilaf dan dosaku
ya robb…
sungguh hina diriku di hadapan Mu
malu aku dengan diriku sendiri
masih kah ada setitik ampunan
boleh lah aku mencicipi surga;
asshadu’alla illa ha
ilallah…
waashadu ‘anna
muhammdarrasulullah…
sketsa kontan
12 oktober 2011
Penulis adalah mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Indonesia
Unimed dan sedang bergiat di Komunitas Tanpa Nama (KONTAN)
saya sangat kurang pandai sekaLi memaknai puisi :D
BalasHapusrequest donk makna puisi "Torsa Ni Namora Pande Bosi" karya Raudah Jambak
hmmm... sya coba ya :)
BalasHapus