Sabtu, 17 Maret 2012

cerpen kentang :0


Cerpen

            Hari itu adalah hari minggu aku memutuskan untuk berada di rumah seharian bersama istri yang begitu sempurna bagiku dam kurasa tiada di dunia ini sosok persis seperti paras istriku.
            Aku sangat mencintai wanita berambut panjang melebihi punggung nya bermata coklat, berkulit kuning langsat. Wanita keturunan Jawa sungguh lembut tutur bahasanya.
            Wanita ini yang membuatku kembali bersemangat setelah lama aku putus asa karena masalah cinta, dia datang bak seekor kupu-kupu indah menyapa ramah kumbang kelana. Begitu banyak halangan dan rintangan yang kulakukan untuk mendapatkan dan menjadikannya sebagai pendamping hidupku.
            Wanita tamatan pesantren yang cukup terkenal di pulau jawa. Awalnya aku ragu bisa mendekatinya apalagi menjadi suaminya.
            Aku mengenalinya saat aku merantau di kota kelahirannya yang orang sering berkata “HORAS bah”. Saat itu aku sedang berjalan menuju warung hendak membeli minuman pelepas dahaga. Belum sampai pada tempat  yang ku tuju aku melihat senyum wanita yang belum pernah aku lihat keindahan senyuman yang sesungguhnya selama hidupku.
            Wanita itu sedang membersihkan pekarangan rumahnya dengan kerudung biru menghiasi anggun wajah bundarnya. Aku benar-benar terpesona akan parasnya, subhanallah. Dia begitu ramah memberi senyuman kepadaku.
Langkah kakiku terhenti dengan sendirinya tepat di depan pagar bambu rumah wanita itu. Aku membalas senyumannya dan melambaikan tangan lalu menghilang dari pandangannya.
 masih segini yaa...
belum tahu kelanjutan nyaa :o

Tidak ada komentar:

Posting Komentar